sayangku sayangmu

aku sayang kamu; dan sepiring berdua nasi goreng gila karena tahu aku ga kuat makan semuanya. aku sayang kamu; kamu yang mau ikut menemaniku ke pameran buku berjam-jam padahal kamu gak suka baca. aku sayang kamu; dan terik matahari atau derasnya hujan di atas motor saat kita main ke tempat-tempat baru. aku sayang kamu; dan detil-detil konyol impian untuk kehidupan kita berdua nanti—seperti rencana mengadopsi dua anak kucing dengan nama Tono dan Tini—karena kamu bilang, kamu mau merencanakan apapun asal nanti sama aku.

kamu bilang kamu tidak tahu bagaimana menunjukkan sayangmu. padahal sayangmu ada di mana-mana.

sayangmu ada di setiap timun yang kamu ambil dari piring pesananku tanpa aku minta. sayangmu ada di sisi tempat duduk yang nyaman untukku dan membiarkan dirimu sendiri yang terkena sinar surya. sayangmu ada di coklat panas yang diam-diam kamu pesankan sebagai ganti kopi tanpa gulaku.

sayangmu ada di perkataanmu yang bilang menjadi diriku saja sudah cukup, mengingatkan bahwa aku tidak harus memenuhi semua ekspektasi orang-orang.

sayangmu ada bersama bulan, bintang, dan matahari. sayangmu sedekat garis bayangku, sampai sejauh titik yang tidak terlihat. sayangmu nyata, hangat, menyenangkan, dan menenangkan.

sayangmu ada, sayangmu sederhana. gak apa-apa. asal sayangnya cuma buatku.

(dan kamu tahu sayangku juga untukmu saja).